Dewasa ini penyalahgunaan Nakoba sangat erat sekali hubungan nya dengan Remaja , memang Remaja berpotensi menjadi calon penguna Narkoba.Hal ini di picu oleh beberapa hal, misalnya Karena faktor ke ingin tahuan seseorang dalam menggunakan Narkoba. Namun, yang menjadi pertanyaan Bagaimana Narkoba tersebut bisa MAsuk Kalangan remaja ?
Sebetulnya Narkoba Berkembang begitu pesat,sehingga pihak yang terlibat harus harus bekerja ekstra.
Banyak cara Narkoba dapat masuk ke kalangan Remaja , salah satu contoh yang dapat kita ambil ialah melalui pergaulan remaja tersebut . hal itu menjadi salah satu faktor utama seorang remaja terjerumus dalam bahaya narkoba.
kemudian , salah satu solusi yang dapat kita ambil ialah dengan kerja sama oleh masing-masing pihak ,yaitu peran orang tua (Keluarga),Peran Guru (sekolah), serta Peran Masyarakat (lingkungan).
Dan yang terpenting ialah bagaimana Seorang remaja tersebut dapat melindungi/menjaga diri nya sendiri dari bahaya penyalahgunaan Narkoba , yang pada akhirnya akan membawa nya ke gerbang kehancuran.
Senin, 07 Juni 2010
Narkoba di kalangan Remaja
Kamis, 03 Juni 2010
Dampak negatif Narkoba terhadap Perkembangan Psikologis
Selain menimbulkan Dampak Negatif bagi kesehatan (Fisik), penyalahgunaan narkoba juga berdampak negatif bagi perkembangan psikis seseorang yang meliputi : tingkah laku , gaya hidup serta kepribadian.Dampak negatif tersebut ialah :
1.Narkoba akan menimbulkan sifat tidak peduli walaupun pada dirinya sendiri
2.Korban ( Pengguna ) cenderung tertutup , menyendiri serta sensitif
3.Menimbulkan sifat Pemalas bagi korban ( pengguna)
4.Konsentrasi dan daya ingatnya terganggu, sulit berkonsentrasi
5.Bagi Pelajar , Prestasi sekolah menurun
6.Hilang nya kepercayaan diri
Rabu, 02 Juni 2010
Peran Sekolah dalam Upaya Pencegahan Bahaya Narkoba
Dalam Perkembangannya ,kini Narkoba telah masuk ke kalangan Remaja dan Pelajar .
Memang Remaja dan Pelajar sangat potensial menjadi salah satu subyek dalam Penyalahgunaan Narkoba . Maka untuk itu di butuhkan peran dari masing - masing pihak guna menganggulangi bahaya Narkoba , salah satunya ialah peran sekolah dalam Upaya tersebut.
Berbagai macam tindakan yang dilakukan oleh sekolah dalam upaya penanggulangan penyalah gunaan Narkoba. Sehingga sekolah pun ikut serta dalam upaya tersebut dengan langkah-langkah berikut :
1.Mengawasi setiap Perilaku / sikap yang menyimpang
2.Mengadakan Sosialisasi mengenai dampak negatif Penyalahgunaan Narkoba
3.Diberikannya materi-materi mengenai P4GN dalam Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM)melalui Bimbingan Konseling .
4.Melakukan razia di setiap kelas yang di sinyalir menggunakan Narkoba
5.Segera melaporkan ke pihak yang berwajib (Polisi) apabila terdapat
penyalahgunaan Narkoba
6.Diadakan kegiatan-kegiatan Positif guna meminimalisir waktu luang
penyalahgunaan Narkoba
7.Selalu waspada dalam setiap kegiatan sekolah yang berhubungan dengan ruang
lingkup Umum (publik) , misalnya : sekolah mengadakan acara Pentas Seni yang
melibatkan Umum maka sekolah perlu mengantisipasinya.
8.Dibentuk Komunitas Anti Narkoba dengan ruang lingkup Sekolah , misalnya :
KAPA NARKOBA (Kesatuan Pelajar Anti Narkoba)
Kemudian dengan hal itu , di harapkan sekolah dapat mencegah serta menganggulangi Penyalahgunaan Narkoba.
Selasa, 01 Juni 2010
Ancaman Hukuman Bagi Pengguna Dan Pengedar Narkoba
Pemuatan ancaman hukuman yang telah ditetapkan berdasarkan perundangan negara Republik Indonesia, sekaligus bagi setiap pihak yang bertekat memerangi narkoba ataupun pihak yang mendapat ancaman serangan narkoba benar-benar mengetahui apa saja ancaman hukuman yang diberlakukan di negara ini bagi pengguna maupun pengedar narkoba.
Ada 6 undang-undang dan perda yang biasa digunakan untuk melakukan penayidikan tindak pidana Narkoba yakni undang-undang No. 22 tahun 1997 tentang Narkotika, undang-undang no. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika, undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, Undang-undang Bahan berbahaya dan Perda Kota Tasikmalaya serta Perda Kabupaten Tasikmalaya. Ketentuan pidana atau ancaman hukuman terhadap penyalahgunaan dan pengedar gelap narkotika, berikut ini kutipan undang-undang no. 22 tahun 1997 tentang Narkotika dan Undang-undang no. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika yang sering kami lakukan untuk menjerat Pengguna dan Pengedar Narkoba :
Pasal 78 ayat 1 (a) dan 1 (b)
Menanam, memelihara, mempunyai dalam persediaan, memiliki, menyimpan, atau menguasai narkotika golongan I dalam bentuk tanaman atau bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).
Pasal 80 ayat 1(a)
Memproduksi, mengolah, mengekstraksi, mengkonversi, merakit, atau menyediakan narkotika golongan I, dipidana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling lama 20 tahun dan denda paling banyak Rp.1.000.000.000,-
(satu milyar rupiah).
Pasal 81 ayat 1 (a)
Membawa,mengirim,mengangkut,atau mentransito narkotika golongan I dipidana dengan pidana penjara paling lamal 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp.750.000.000,(tujuh ratus lima puluh juta rupiah).
Pasal 82 ayat 1 (a)
Mengimpor, mengekspor, menawarkan untuk dijual, menyalurkan, menjual, membeli, menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli. atau menukar narkotika golongan I, dipidana dengan pidana mati atau pidana seumur hidup, atau pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak Rp. 1,000.000.000,-
(satu milyar rupiah).
Pasal 84 ayat 1 (a)
Memberikan narkotika golongan I untuk digunakan orang lain. dipidana dengan pidana
penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp. 750.000.000,
(tujuh ratus lima puluh juta rupiah).
Pasal 85 ayat 1 (a)
Menggunakan narkotika golongan I bagi dirinya sendiri,dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun.
Pasal 86 ayat 1 (a)
Orang tua atau wali pencandu yang belum cukup umur, yang sengaja tidak melapor, dipidana dengan pidana penjara kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).
Pasal 88 ayat 1 (a)
Pecandu narkotika yang telah cukup umur dan dengan sengaja tidak melaporkan diri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak
Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah).
Pasal 88 ayat 2
Keluarga pecandu narkotika sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yang dengan sengaja tidak melaporkan pecandu narkotika tersebut dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah).
Pasal 92
Barang siapa tanpa hak dan melawan hukum menghalang-halangi atau mempersulit penyidikan, penuntutan, atau pemeriksaan perkara tindak pidana nakotika di muka sidang pengadilan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).
Ket : Untuk lebih jelasnya silahkan anda download Undang-undang No. 5 Tahun Tahun 1997, tentang Narkotika yang telah disediakan di website ini.
Pasal 60 ayat 1 (a)
Memproduksi atau mengedarkan psikotropika dalam bentuk obat yang tidak terdaftar pada department yang bertanggung jawab dibidang kesehatan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling banyak Rp. 200.000.000,-
(dua ratus juta rupiah).
Pasal 60 ayat 2
Menyalurkan psikotropika, dipidana penjara paling lama 5(lima) tahun dan pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
Pasa160 ayat 3
Menerima penyaluran psikotropika, dipidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan pidana
denda paling banyak Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah).
Pasal 6 ayat 4 dan 5
Menyerahkan dan menerima penyerahan psikotropika, dipidana paling lama 3 (tiga) tahun
dan pidana denda paling banyak Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah).
Pasal 62
Barang siapa tanpa hak memiliki, menyimpan dan membawa psikotropika, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dengan pidana denda paling vbnayk Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah).
Pasal 63
Melakukan pengangkutan psikotropika tanpa dilengkapi dokumen pengangkutan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dengan pidana denda paling banyak Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah).
Pasal 64 ayat (a dan b)
Menghalang-halangi penderita syndrome ketergantungan untuk mengalami pengobatan dan atau perawatan pada fasilitas rehabilitasi atau menyelenggarakan fasilitas rehabilitasi tanpa memiliki izin, dipidana denga penjara paling lama la (satu) tahun denga pidana denda paling bvanyak Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah).
Pasal 65
Tidak melaporkan penyalahgunaaan dan atau pemilikan psikotropika secara tidak sah, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1(satu) tahu dengan pidana denda paling banyak Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah).
Disajikan oleh:
Satuan Reserse Narkoba
Penulis:
Briptu TEGUH PRIO NUGROHO
sumber : http://polresta-tasikmalaya.com